Minggu, 16 Desember 2007

Tiga Tahun BEM UPB Vakum

Tantra Nur Andi
Borneo Tribune, Pontianak.

Jika ditempat lain orang rebutan jadi presiden, tapi di Universitas Panca Bakti (UPB) Pontianak justru 3 tahun vacum tanpa presiden mahasiswa.
Wakil Ketua Mapala ARKHA UPB, Muksin, mengatakan sejak berakhir kepengurusan Andry tahun 2004 sampai saat ini BEM UPB mengalami kevakuman.
“Saat ini biaya kuliah semakin tinggi, mahasiswa lebih berpikir ingin cepat selesai kuliah dibandingkan untuk berorganisasi,” ujar Muksin.
Mungkin ini pula yang menyebabkan minat mahasiswa UPB untuk berorganisasi menurun. Ditambahkannya, tuntutan biaya kuliah yang tinggi di UPB menjadi faktor utama mahasiswa UPB tidak mau berorganisasi.
Selain itu biaya yang semakin mahal jumlah mahasiswa di UPB juga sedikit. Ini menjadi faktor sulitnya BEM melakukan kaderisasi di organisasi. Ini tambahnya terjadi hampir di semua organisasi mahasiswa yang ada di UPB.
“Hanya Mapala ARKHA dan UKM olah raga saja yang masih aktif dalam berbagai kegiatan,” ujarnya.
Muksin menyesalkan kurangnya perhatian pihak Universitas pada kegiatan kemahasiswaan. Buktinya untuk UKM Mapala dalam setahun hanya di beri dana Rp 2.500.000. “Dana sekecil itu sangat sulit bagi untuk berbagai kegiatan,” katanya.
Untungnya Mapala ARKHA memiliki kedekatan dengan para senior Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) yang selalu membantu setiap kegiatan Mapala ARKHA. Untuk BEM UPB sebenarnya seluruh UKM telah melakukan konsolidasi untuk menghidupkan kembali BEM UPB. “Seluruh UKM dan BEM fakultas sedang membicarakan apakah akan diadakan pemilihan raya mahasiswa atau mengadakan musyawarah besar mahasiswa untuk memilih BEM UPB,” katanya.
Jaya Supriyadi, SE, Kepala Bagian Kemahasiswaan UPB mengakui kevakuman yang terjadi di BEM. Tapi Jaya menyangkal pihaknya tidak mendukung kegiatan kemahasiswaan. “Kevakuman BEM UPB bukan karena tidak adanya dukungan Universitas tapi lebih karena tidak adanya kaderisasi yang dilakukan mahasiswa,” tegasnya.
Jaya mencontohkan selama organisasi mahasiswa masih ada kegiatan pihaknya akan mendukung. Buktinya UKM di bidang olah raga, UPB seringkali mengirimkan tim bola Volly ke Jurnas. “Selain tim bola volly, UPB juga mengirim pesilatnya ke Kalsel untuk mengikuti pertandingan. 19-24 November lalu UPB mendapat kehormatan menjadi tuan rumah pelaksanaan pertandingan bola volly tingkat nasional,” jelasnya.
Masalah kevakuman BEM, pihaknya akan mencari solusi dengan mengajak mahasiswa membentuk BEM baru. Tahun 2008 seluruh BEM fakultas dan BEM Universitas harus aktif kembali kegiatannya.
Di tempat terpisah, mantan Presiden Mahasiswa UPB, Andry yang dimintai pendapatnya mengatakan sangat terenyuh. “Seingat saya, setelah masa jabatan saya usai, saya pernah mengundang 3 kali organisasi internal kampus untuk membentuk panitia Mubes,” katanya. Namun hanya ketua Mapala Arka yang memenuhi undangan pembentukan panitia Mubes. Seharusnya kata Andre segera digelar musyawarah besar.
Konkritnya saat 4 BEM fakultas membentuk diri sebagai presedium Universitas dan membentuk panitia kerja untuk menyelenggarakan Mubes. Nantinya dibicarakan apakah pemilihan langsung atau sistem parlementer. Jika pemilihan langsung harus dibentuk KPU di kampus. ”Saya berharap agar kondisi ini segera ditindaklanjuti teman-teman mahasiswa dan saya siap membantu bila mana diperlukan,” janji Andry.

Tidak ada komentar: