Kamis, 27 Desember 2007

Pertumbuhan Ekonomi Kalbar Triwulan III/2007 Sebesar 5,58 Persen

Tantra Nur Andi
Borneo Tribune, Pontianak
Perekonomian Kalbar triwulan III/2007 meningkat 5,75 persen dibanding triwulan III/2006, diatas pertumbuhan triwulan II/2007 yang mencapai 5,54 persen. Sedangkan jika dibandingkan dengan triwulan II/2007 mengalami peningkatan 2,21 persen. Untuk pertumbuhan ekonomi triwulan III/2007, perekonomian Kalbar tumbuh 5,58 persen.
Demikian disampaikan Drs. Nyoto widodo, ME, Kepala BPS Provinsi Kalbar dalam acara Desiminasi Kajian Ekonomi Regional triwulan III 2007 di Kantor BI, Senin (3/12).
Nyoto mengatakan sektor ekonomi Kalbar pada triwulan III/2007 yang mengalami pertumbuhan relatif tinggi adalah pertambangan dan penggalian 17,63 persen, sektor jasa 14,68 persen, angkutan dan komunikasi 6,72 persen. “Untuk sektor industri Kalbar mengalami perlambatan pertumbuhan 2,37 persen,” ujarnya.
Perekonomian Kalbar saat ini masih didominasi sektor pertanian yaitu 25,52 persen. Sektor lain yang memberikan kontribusi tinggi pada sektor perdagangan, restoran, hotel 22,95 persen dan sektor industri mencapai 18,59 persen. “Sektor pertanian Kalbar paling besar dalam menyerap tenaga kerja yaitu 60 persen tenaga kerja,” ungkapnya.
Nyoto menjelaskan menurut penggunaannya, PDRB Kalbar pada triwulan III/2007 sebagian besar digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga 51,91 persen, ekspor impor 30,64 persen, dan pembentukan modal bruto 24,71 persen. Komsumsi pemerintah merupakan komponen penggunaan yang mengalami pertumbuhan relatif tinggi yaitu 27,05 persen. Sedangkan yang terendah adalah impor 0,36 persen.
Berdasarkan tahun ke tahun (year to year) sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi 19,53 persen. Sektor lain yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi ada disektor jasa-jasa 12,06 persen, sektor angkutan dan komunikasi 6,38 persen.
“Sektor industri mengalami pertumbuhan terendah jika berdasarkan pada year to yea, yaitu 3,12 persen. Industri karet dan industri pengolahan kelapa yang sangat memberikan andil di sektor industri,” jelas Nyoto.
Sektor pertanian tumbuh 5,84 persen, berdasarkan sub sektornya, hanya sub sektor kehutanan mengalami penurunan 1,70 persen. Penurunan disebabkan nilai ekspor kayu selama januari samapi agustus menurun dari 153,67 juta US $tahun 2006 menurun menjadi 138,62 juta US $ tahun 2007.
Sub sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi adalah tanaman bahan makanan yang tumbuh 7,48 persen dan perikanan tumbuh 7,47 persen. “Tanaman bahan makanan tumbuh didukung oleh peningkatan produksi padi dan jagung,” katanya.
Ketua BPS Provinsi Kalbar juga menjelaskan pembentukan PDRB penggunaan triwulan III/2007 masih didominasi komponen konsumsi rumah tangga, ekspor dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Peranan komponen konsumsi rumah tangga mencapai 51,19 persen terhadap total PDRB atau memberikan nilai tambah Rp 5,44 triliun.
Jika dihitung dengan mengacu pada pertumbuhan ekonomi sektoral yang ditimbang dengan kontribusi sektoral tahun sebelumnya, sampai triwulan III/2006 sumber pertumbuhan ekonomi Kalbar berasal dari sektor pertanian 1,51 persen, perdagangan 1,04 persen, triwulan III/2007 pertumbuhan sektor jasa-jasa 1,50 persen, pertanian 1,22 persen serta sektor perdagangan, restoran dan hotel 1,05 persen.

Tidak ada komentar: