Minggu, 16 Desember 2007

FMIPA Launcing UKM Art Laboratory

Tantra Nur Andi
Borneo Tribune, Pontianak

Untuk menampung minat dan bakat mahasiswa di fakultas MIPA akhirnya fakultas membentuk sebuah wadah kegiatan mahasiswa di bidang seni. Pembentukan UKM Art Laboratory ini di meriahkan dengan menggelar Launcing pada Sabtu (1/12) di halaman FMIPA.
Pembantu Dekan FMIPA, Dra. Harlia, M.Si mengatakan berdirinya UKM Art Laboratory yang bergerak dibidang seni ini diharapkan dapat dijadikan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangankan imajinasi karya seninya yang tidak terlepas dari sikap keilmiahan mahasiswa. “Adanya wadah untuk mahasiswa berkreativitas ini diharapkan mahasiswa MIPA semakin semangat belajar di kampusnya,” ujar Harlia.
FMIPA yang selama ini eksis dengan sains ternyata membuat mahasiswa merasa minat bakatnya tidak terwadahi. Sesuai pola pengembangan mahasiswa yang digunakan di FMIPA maka pihak fakultas sepakat untuk memacu bakat mahasiswa dalam berkarya. “Mahasiswa akan semakin kreatif jika eksistensinya atau bakatnya diakui dalam lingkungannya,” jelas Harlia.
UKM ini juga untuk membantah pendapat sebagian orang yang mengatakan kalau orang pintar main band di bilang hal yang negatif. Pendapat ini sebenarnya salah karena seni akan melahirkan berjuta imajinasi yang kreatif. Dan jika kita menghargai karya seni seseorang maka orang tersebut akan semakin menghargai hidupnya. “Pengembangan bakat seni di FMIPA juga bertujuan untuk mempertahankan budaya Indonesia agar jati diri bangsa semakin kuat dalam memfilter budaya barat,”katanya.
Dewan Pengarah UKM ART Laboratory, Nita menjelaskan visi dari didirikannya UKM seni ini adalah menciptakan seni dengan sains. Program utama ART Laboratiry kedepannya adalah program hunting day berhubungan dengan fotografi yaitu mencari tempat menarik untuk di foto kemudian di desain dengan 3 dimensi agar lebih menarik. Selain itu UKM ini akan mengembangkan musik, tari, teater, parody. Semua kegiatan seni ini akan digabungkan dengan sains. Maksud dari penggabungan seni dengan sains adalah mengkaji ulang seni dari sisi ilmiahnya.
“Misalkan melukis, percampuran warna bisa dikaitkan dengan ilmu sains, band juga bisa dikaji dari sisi ilmiahnya yaitu mengatur tinggi rendahnya frekuensi suara antara musik yang satu dengan yang lain. Tujuannya mencari suara yang dinamis dan enak dinikmati,”kata Nita.
Perakitan miniature juga menjadi program utama ART Laboratory untuk dikembangkan. Karya-karya miniatur yang berhasil dibuat oleh mahasiswa diantaranya miniature motor, rumah-rumahan, kapal.
Fery, salah seorang mahasiswa fisika angkatan 04 yang juga sebagai pendesain miniature koleksi ART Laboratory mengatakan senang sekali dengan adanya UKM Art Laboratory. “Adanya UKM ini saya akan semakin bisa menyalurkan bakat saya dalam mendesain miniature yang sejak kelas 1 SD yang minati,” ujarnya.
Fery berharap keberadaan UKM seni ini bisa semakin memasarkan hasil karyanya yang bisa dijuga dengan kisaran Rp 20.000 sampai Rp 60.000 tergantung tingkat kerumitan membuat miniature tersebut.

Tidak ada komentar: