Hari Ini PWNU Kalbar Buka Acara Harlah NU ke-82
Tantra Nur Andi
Borneo Tribune, Pontianak
Berbagai kegiatan akan diselenggarakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Uluma (PWNU) Kalbar untuk memperingati Hari Lahir Nu yang ke-82. Wakil Sekretaris PWNU Kalbar, Drs. Burhanuddin Haris, MSI mengatakan hari ini akan diadakan acara pembukaan Harlah di Sekretariat PWNU Kalbar jalan Husein Hamzah No 1 Pontianak yang akan langsung dibuka oleh Ketua PBNU K.H. Hasyim Muzadi..
Dan nantinya semua kegiatan akan dipusatkan di Sekretariat PWNU Kalbar seperti pengobatan gratis oleh Tim Kesehatan yang akan dipimpin langsung Wakil Ketua PWNU, Dr. Yusbandi. Selain itu juga akan diselenggarakan Bakti Sosial dengan masyarakat sekitar, NU Award atau penghargaan kepada tokoh senior NU, Sekolah Islam, Pesantren dan masjid tertua di Kota Pontianak, juga ada acara Pentas Seni Budaya Islam.
“Hari ini juga pada pukul 13.00 diadakan Istighozah di Pondok Pesantren Darul Ulum Kuala Dua yang dihadiri oleh Ketua Tanfidziah PBNU K.H. Hasyim Muzadi, Menteri Negara Koperasi Dan UKM, Surya Dharma Ali serta Gubernur Kalbar,” Katanya.
PWNU Kalbar juga akan mengadakan ziarah ke makam tokoh dan Uluma NU Kalbar, melakukan dialog interaktif yang mengusung tema Selamatkan Bangsa Melalui Gerakan Islam rahmatan Lil-Alamin serta acara bedah buku sejarah perjalanan NU Kalbar.
Burhanuddin juga berharap agar momentum harlah ini dapat melakukan kilas balik perjuangan para tokoh alim ulama untuk saling mengintropeksi diri sejauhmana perjuangan tersebut sudah dilakukan untuk mewujudkan komitmen dalam membangun bangsa sebagai refleksi kejiwaan senasib sepenanggungan, bergandengan tangan menuju kesatuan umat hingga tidak terpecah belah untuk kepentingan sesaat atau politik tertentu.
Kepentingan umat memang harus menjadi tanggungjawab kita bersama dan menjadi prioritas utama agar bangsa Indonesia terbebas dari ketertinggalan dan keterpurukan.
“Saya berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan kegiatan berobat gratis yang diadakan di Sekretariat PWNU Kalbar yang dimulai pukul 11.00 WIB,” harapnya.
Burhanuddin menceritakan NU merupakan organisasi social keagamaan (Jam’iyyah Diniyah Islamiya) yang berhaluan faham keislaman Ahlussunnah Waljama’ah (Aswaja). Kelahirannya pada 31 Januari 1926 M/16 Rajab 1344 H di Surabaya oleh para ulama yang berhaluan Aswaja adalah wadah mempersatukan diri dan langkah perjuangan dalam tugas memelihara, melestarikan, mengemban dan mengamalkan ajaran Islam ala madzahibil arba’ah untuk mewujudkan Islam sebagai Rahmatan lil’alamin.
Semangat perjuangan untuk merdeka dari penjajahan Belanda pada waktu itu, dan seabagi jawaban atas gerakan modernisasi di kalangan umat Islam yang mengancam kelangsungan tradisi Ahlussunah waljama’ah melatarbelakangi berdirinya NU. Disisi lain berdirinya Nu, dapat dikatakan sebagai ujung perjalanan dari perkembangan gagasan-gagasan yang muncul dikalangan ulama di perempat pertama abad 20, dengan tiga pilar utama yaitu wawasan ekonomi kerakyatan, wawasan keilmuan, sosial budaya dan wawasan kebangsaan.□
Senin, 21 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar